Mengungkap Cara Kerja Starlink: Teknologi Internet Satelit Elon Musk yang Menyapa Indonesia

Starlink, layanan internet satelit milik Elon Musk, kini hadir di Indonesia, menawarkan akses internet cepat dan latensi rendah. Dengan menggunakan ribuan satelit berorbit rendah (LEO), Starlink memberikan solusi bagi wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh internet konvensional. Namun, isu keamanan data dan pengawasan pemerintah menjadi perhatian utama dalam peluncuran ini.

Starlink, layanan internet berbasis satelit orbit rendah milik Elon Musk, kini resmi hadir di Indonesia. Hal ini memungkinkan masyarakat Indonesia menikmati akses internet yang lebih luas dengan teknologi yang berbeda dari internet konvensional. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja Starlink, dan apa yang membuatnya begitu istimewa?

Bagaimana Starlink Bekerja?

Starlink memanfaatkan teknologi internet satelit yang sebenarnya sudah ada selama beberapa dekade. Alih-alih menggunakan kabel seperti serat optik, Starlink menggunakan sinyal radio untuk mengirimkan data melalui ruang hampa, menghubungkan satelit di orbit rendah dengan pengguna di Bumi.

Setiap satelit Starlink memiliki berat sekitar 259 kg dan berbentuk datar, dirancang untuk diluncurkan oleh roket SpaceX Falcon 9 yang mampu membawa hingga 60 satelit dalam sekali peluncuran. Keunggulan utama Starlink adalah ribuan satelit kecilnya yang mengorbit Bumi pada ketinggian sekitar 482 kilometer. Orbit rendah ini membantu mempercepat koneksi internet dan mengurangi latensi, membuat layanan internet lebih responsif dibandingkan dengan satelit konvensional.

Keunggulan Starlink Dibanding Kompetitor

Starlink menawarkan beberapa keunggulan yang membuatnya menonjol di antara layanan internet satelit lainnya, seperti:

  1. Satelit LEO (Low Earth Orbit): Dengan satelit berorbit rendah, Starlink bisa menawarkan kecepatan internet lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah.

  2. Komunikasi Laser Antar-Satelit: Satelit Starlink terbaru dilengkapi dengan teknologi komunikasi laser yang memungkinkan data dikirim antar-satelit tanpa perlu bergantung pada stasiun Bumi, mempercepat transmisi data dan mengurangi risiko pemadaman layanan.

  3. Peluncuran Satelit Rutin: Berkat SpaceX, yang memiliki kemampuan peluncuran satelit secara berkala, Starlink dapat terus menambah jumlah satelitnya untuk menjangkau lebih banyak wilayah di seluruh dunia. SpaceX berencana meluncurkan hingga 40.000 satelit dalam beberapa tahun mendatang.

  4. Biaya Efektif: Dibandingkan penyedia internet satelit lain yang menghadapi kendala biaya tinggi, Starlink diuntungkan dengan kemampuan SpaceX untuk mengelola peluncuran satelit sendiri, menekan biaya operasional.

Starlink di Indonesia

Di Indonesia, Starlink beroperasi dengan menggandeng Telkomsat, menggunakan internet gateway milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Meskipun Starlink menggunakan satelit yang mengorbit di luar angkasa, layanan internet yang disediakan tetap terhubung dengan jaringan internet Indonesia melalui gateway lokal, sehingga alamat IP pengguna akan tetap menunjukkan lokasi di Indonesia.

Setiap kali pengguna mengakses email, situs web, atau aplikasi, data akan dikirimkan melalui satelit Starlink, diteruskan ke internet gateway di Indonesia, lalu dipantau oleh NOC (Network Operation Center). Hal ini memastikan bahwa pemerintah dapat memantau arus data yang melewati jaringan.

Namun, ada kekhawatiran terkait potensi kebocoran data. Karena ribuan satelit Starlink dapat saling berkomunikasi secara langsung, ada kemungkinan trafik internet Indonesia dapat disalurkan ke satelit lain di luar negeri tanpa pengawasan yang ketat.

Tantangan dan Pengawasan

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya kehadiran NOC Starlink di Indonesia untuk memastikan bahwa pemerintah dapat memantau dan mengontrol arus data yang melewati jaringan Starlink, menghindari potensi pelanggaran hukum.

Penggunaan teknologi ini memberikan keuntungan besar bagi wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet konvensional. Namun, pengawasan yang ketat tetap diperlukan untuk memastikan keamanan dan kedaulatan data pengguna di Indonesia.

Penutup

Starlink membuka peluang besar bagi peningkatan konektivitas di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional. Dengan teknologi inovatif seperti satelit LEO dan komunikasi laser, Starlink siap mengubah cara kita mengakses internet. Namun, tantangan terkait keamanan data dan pengawasan lokal tetap menjadi fokus penting dalam implementasi layanan ini di Indonesia.

Referensi :
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240522093245-37-540350/cara-kerja-internet-starlink-milik-elon-musk-yang-bikin-heboh-ri