“Ketika kegagalan datang, saya tidak akan menyesal. Lain halnya ketika tidak mencoba”
Jeff Bezos – CEO & Founder Amazon
“Gagal” si satu kata sakti yang ditakuti oleh banyak orang.
Segala usaha dan daya upaya telah dilakukan. Rela mengorbankan banyak hal hanya demi menyelamatkan diri dari kegagalan. Takut gagal karena dampaknya yang yang memang tidak pernah mengenakkan. Direndahkan oleh teman bahkan keluarga, takut dianggap aneh karena beda dari kebanyakan orang, takut dengan kerugian yang belum tentu bisa diselesaikan, dan ketakutan-ketakutan lain. Seakan takut dan gagal sudah menjadi satu pasangan yakni “Takut Gagal”, maka lebih baik aku cari aman dan melakukan sesuatu seperti orang kebanyakan. Toh siapa pula orang yang suka kegagalan?
Masih memiliki pemikiran yang seperti itu? Buang jauh-jauh kalimat itu. Karena kita tidak pernah tahu kegagalan yang manakah yang justru memberikan jalan kepada kita menuju sebuah kesuksesan besar.
Gagal adalah sesuatu yang wajar. Dua pilihan yang harus dilalui oleh manusia di setiap hidupnya adalah antara berhasil atau gagal. Kalau berhasil, tetap harus mempertahankan dan mengembangkan diri dalam keberhasilan, begitupun jikalau pilihan jatuh pada kata “gagal”, bangkit lagi dan berdiri lebih kokoh hingga meraih kesuksesan versi kita.
Rumus keberhasilan diantaranya, cari, dekatkan diri dengan Tuhan dan rajin berdoa. Karena tanpaNya, kita tetap tidak bisa apa-apa. Lalu bagaimana lagi? Yaitu dengan menjadi pribadi yang rajin. Rajin belajar, bekerja, rajin menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan hal-hal lain dalam kebaikan yang nantinya akan dapat membentuk karakter diri kita. Selanjutnya, lakukan sesuatu! Jangan biarkan tangan dan tubuhmu menganggur terlalu lama, karena segala kesempatan bisa jadi tidak akan datang untuk yang kedua kalinya. Jadi manfaatkan kesempatan semaksimal mungkin. Otakmu harus terus memikirkan hal-hal yang baik. Hal negatif ada karena kita tidak percaya diri dan justru terlalu banyak buang-buang waktu untuk melakukan hal yang tidak perlu.
Jadi? Masih mau tidak melakukan apa-apa ketimbang takut gagal karena mencoba?